Enggak Boleh Main-Main, Simak 7 Tips Aman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan Ini

Melakukan Pendakian Gunung Saat Musim Hujan Tentu Saja Penuh Resiko. Kira-Kira Apa Saja Sih Yang Harus Dipersiapkan Pendaki Bila Melakukan Pendakian Di Musim Hujan? 

Mendaki bukanlah hal simpel yang hanya melibatkan perorangan, tapi melibatkan sebuah kelompok pendakian yang terdiri dari leader, sweeper, dan beberapa anggota lainnya. Melakukan pendakian gunung saat musim hujan tentu saja penuh resiko. 

Mulai dari ancaman hipotermia, sambaran petir, hingga ancaman longsor bisa saja menghampiri para pendaki. Meski begitu, tetap saja banyak pendaki yang melakukan pendakian di tengah musim hujan karena merasa yakin bisa mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk tersebut. 

Kira-kira apa saja sih yang harus dipersiapkan pendaki bila melakukan pendakian di musim hujan. Berikut ini tim WowKeren rangkum 7 tips mendaki gunung saat musim hujan agar kegiatan kalian jadi aman dan nyaman. Yuk disimak!

 

1. Sebisa Mungkin Pilihlah Gunung Yang Medannya Mudah Untuk Didaki

Jika tetap ingin mendaki ketika musim hujan, memilih gunung yang tepat harus dilakukan dengan benar. Sangat tidak dianjurkan untuk memilih gunung yang medan pendakiannya sulit karena saat hujan, kondisinya akan menjadi lebih buruk. 

Pilih juga gunung yang waktu tempuh ke puncak dan perjalanan turunnya singkat. Hal ini penting untuk menghindari cuaca buruk. Jika cuaca mulai memburuk, perjalanan turun bisa segera dilakukan dengan cepat. Selain itu, medan yang mudah juga akan meminimalkan hal yang tidak diinginkan terjadi.

 

2. Jangan Lupa Membawa Jas Hujan Agar Barang Dan Pakaian Tidak Kebasahan

Tiap pendaki punya preferensinya masing-masing soal cara melindungi diri dari hujan yang mengguyur. Ada yang lebih suka menggunakan payung karena ringan dan praktis untuk melindungi kepala dan tubuh, meski tak efektif ketika berhadapan dengan jalur yang mengharuskan kalian untuk merayap. 

Sementara, poncho atau jas hujan kelelawar juga sangat praktis. Tinggal dikenakan, sebagian besar bagian tubuh kalian akan terlindung dari hujan. Tangan juga lebih bebas untuk melakukan hal lain, seperti mendaki jalur yang curam atau menggenggam trekking pole. Selain itu, poncho juga bisa dimanfaatkan untuk membuat bivak darurat ketika kamu mesti berteduh.

 

3. Pakai Pakaian Mendaki Yang Tepat Agar Tidak Kedinginan Saat Kehujanan

Layering yang tepat akan membuat tubuh tetap hangat selama pendakian, apalagi saat musim hujan. Umumnya layering terdiri dari tiga bagian, yakni base layer (lapisan dasar), insulating layer (lapisan tengah), dan shell layer (lapisan paling luar). 

Base layer merupakan bagian yang langsung bersentuhan dengan kulit. Bagian ini berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, meski menghadapi perubahan temperatur yang ekstrem. Bahan yang disarankan adalah polyster atau sintetis. Bahan-bahan ini mampu menyerap keringat dengan baik dan membantu keringat berpindah ke lapisan selanjutnya.

 

4. Pakai Sepatu Yang Kedap Air Dan Tidak Licin

Di musim hujan, kamu akan menghadapi jalur yang licin, becek, dan berlumpur. Sandal bisa dengan mudah terperangkap dalam belitan lumpur yang mengakibatkannya rentan putus. Makanya, gunakan sepatu boots yang kedap air sehingga kamu bisa bermanuver dengan lebih baik. 

Sebagai tambahan, kamu juga bisa menyampirkan gaiter di kakimu. Fungsinya, untuk menghindari gigitan lintah atau pacet yang biasanya keluar kandang di musim hujan. Selain itu, menggunakan sepatu basah dalam perjalanan tentu tidak nyaman. Apalagi, perjalanannya yang dilalui adalah area pegunungan yang cuacanya dingin.

 

5. Usahakan Untuk Tidak Berkemah Karena Rawan Terseret Banjir Atau Tertimpa Pohon

Memang tenda bisa dibawa ketika mendaki untuk mengantisipasi cuaca buruk seperti hujan dan angin. Namun tetap saja, berkemah di kondisi cuaca buruk tetaplah berisiko. Jika hujan lebat, seringkali air masih bisa menembus lapisan tenda. 

Angin kencang pun tidak jarang bisa sampai merobohkan tenda. Embusan angin dingin ketika cuaca buruk juga bisa masuk ke dalam sehingga akan meningkatkan risiko hipotermia.

 

6. Hindari Terus Mendaki Saat Malam Hari Karena Berbahaya

Mendaki ketika musim hujan akan lebih aman dilakukan di siang hari. Saat masih terang, jalur pendakian lebih mudah dilihat oleh mata sehingga bisa meminimalkan risiko tersesat. Saat malam hari terutama jika hujan turun, jalur pendakian akan lebih sulit dilihat. Jika kabut tebal turun, maka hal ini akan semakin meningkatkan risiko tersesat.

 

7.Mendaki adalah soal menaklukkan ego

Terkadang, ego membuat kita ingin terus mendaki ke puncak meski keselamatan jadi taruhannya. Inilah saatnya kamu menaklukkan diri kalian sendiri. 

Jika cuaca memang tidak memungkinkan untukmu mencapai puncak, tak perlulah memaksakan diri. Sebab, tujuan utama kita mendaki adalah pulang dengan selamat. Toh, puncak masih bisa didaki lagi lain kali, bukan?

 

Intip juga beberapa Tips yang berguna untuk mendaki gunung di sini. Simak juga beberapa etika yang harus kalian patuhi saat mendaki gunung di sini. 

Baca juga artikel lain seputar:

Tips mendaki di musim hujan, perlengkapan mendaki saat musim hujan, bahaya mendaki gunung saat musim hujan, persiapan mendaki saat musim hujan, gunung yang aman didaki saat musim hujan, saat mendaki gunung, mendaki gunung dilakukan saat cuaca, mendaki gunung saat cuaca, mendaki gunung sebaiknya dilakukan saat cuaca

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Kesurupan, Begini Gejala Pendaki yang Terserang Hipotermia

Inilah Seven Summit Di Sumatera, Berani Coba?

Tujuh Puncak Gunung Tertinggi (Seven Summits) Indonesia