Seperti Kesurupan, Begini Gejala Pendaki yang Terserang Hipotermia
Stadium Ringan
Dikutip dari buku Mountaineering-The Freedom of the Hills karangan Edelstein, Li, Silverberg, dan Decker (2009), pada stadium ringan akan terjadi penyempitan pembuluh darah pada permukaan kulit pendaki. Pendaki akan merasa kedinginan dan merinding hebat beberapa kali, kemudian semakin sering. Kemudian pendaki itu akan merasa pusing dan lemah. Dalam kondisi ini seharusnya pendaki beristirahat, mulai menghangatkan tubuhnya dengan pakaian hangat dan minuman hangat untuk mengembalikan suhu tubuh.
Stadium Sedang
Setelah mengalami gejala stadium ringan, pendaki akan mulai sulit melakukan gerak tubuh, yang rumit seperti mencengkeram, atau memanjat. Meskipun demikian, dalam stadium ini si pendaki masih bisa berjalan dan berbicara normal. Namun dalam fase ini pendaki sebaiknya lebih peka terhadap kondisi tubuhnya dan mulai melakukan langkah pertolongan secara mandiri atau dengan bantuan rekan seperjalanan.
Stadium Berat
Hipotermia dapat merenggut nyawa pendaki apabila telah sampai pada stadium berat. Dalam fase ini pendaki akan merinding makin hebat, datang bergelombang, dan tiba-tiba berhenti. Makin lama ,fase berhenti merinding semakin panjang. Hingga akhirnya benar-benar berhenti. Hal ini disebabkan karena glikogen yang dibakar di dalam otot sudah tidak mencukupi untuk melawan suhu tubuh yang terus menurun. Akibatnya, tubuh berhenti merinding untuk menjaga glukosa (bahan energi).
Pendaki kemudian akan merasa sangat lemas, sampai jatuh dan tak bisa berjalan atau melangkah, kemudian meringkuk untuk menjaga panas tubuhnya. Kemudian otot pendaki mulai kaku, Ini terjadi akibat aliran darah ke permukaan berkurang dan disebabkan oleh pembentukan asam laktat dan karbondioksida di dalam otot.
Ciri lainnya yang mungkin akan terlihat ialah kulit mulai pucat, bola mata tampak membesar, dan denyut nadi terasa menurun. Dalam fase ini pendaki akan tampak seperti oang mati, padahal sebetulnya masih hidup. Gejala lain yang akan timbul adalah pendaki akan mengalami halusinasi sehingga akan tampak seperti orang yang kesurupan dengan suhu tubuh yang kian rendah. Hal ini berbahaya karena pada suhu internal tubuh 32 derajat Celcius, tubuh berusaha memasuki fase hibernasi. Menghentikan seluruh aliran darah permukaan dan mengurangi aktivitas jantung dan berujung pada kematian.
baca juga artikel lain tentang:
gejala hipotermia, gejala hipotermia di gunung, klasifikasi hipotermia, cara mengatasi hipotermia, cara mengatasi hipotermia dengan bersetubuh, hipotermia dan hipertermia, gejala hipotermia pada bayi, cara mengatasi hipotermia di gunung, obat hipotermia di apotik,
Komentar
Posting Komentar