Juliyatmono Bakal Buat Tangga di Jalur Pendakian Gunung Lawu, AGL : Jangan Gunakan Campuran Semen
KARANGANYAR - Bupati Karanganyar Juliyatmono berencana memperbaiki jalur pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar. Mendengar hal tersebut relawan penjaga pintu pendakian Gunung Lawu meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengecek langsung kondisi jalur pendakian tersebut.
Ketua Anak Gunung Lawu (AGL) Rusdianto mengatakan pihaknya bersama komunitas relawan lainnya diundang bupati beberapa hari lalu guna membahas hal tersebut.
"Wacana dari pak bupati menginginkan Tangga Lawu dilanjut, kita belum bisa memberi banyak informasi," ucap Rusdianto kepada TribunSolo.com, Jumat (24/6/2022).
Rusdianto mempersilakan pemerintah menyeriusi rencana tersebut. Meskipun begitu, ia merasa perlu memberi masukan. Menurutnya, stakeholder perlu untuk melihat secara langsung medan yang akan dibuat menjadi Tangga Lawu.
"Saya menyarankan pembuatan Tangga Lawu jangan asal bikin, karena jalur tersebut rawan longsor, pemilihan material juga harus tepat," katanya.
"Bahkan di sejumlah lokasi tidak memungkinkan dipasang material trap-trapan tangga, jangan menggunakan campuran semen," ucap Rusdianto.
Dia menyarankan lebih baik fokus terlebih dahulu untuk memperbaiki jalur pendakian Cemoro Kandang. Saat ini, sejumlah titik di jalur tersebut longsor dan rusak. Sebagai informasi, ada tiga pintu masuk pendakian Gunung Lawu di Karanganyar yaitu Pos Cemoro Kandang di Tawangmangu, Candi Cetho di Jenawi dan Tambak di Desa Berjo Ngargoyoso.
"Jalur di Cemoro Kandang rusak parah. Ini yang perlu dibetulkan dulu, rusak karena tergerus aliran air dan longsor," tutur Rusdianto.
Ia menilai lebih baik memperbaiki jalur yang ada daripada membuat Tangga Lawu dengan membuka jalur anyar. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, alasan pembuatan Tangga Lawu menurut Bupati Karanganyar Juliyatmono, menjadi penanda rute bagi survivor agar tidak tersesat. Namun, menurut Rusdianto, pendaki tersesat lebih banyak disebabkan perilaku yang tidak patuh.
“Ada yang cari jalan pintas, nge-cross di luar jalur, lalu tersesat sendiri dari rombongan. Ikuti saja jalurnya, tandanya jelas kok, kerusakan jalur itu tidak menyesatkan tapi memang mempersulit medan,” ungkap Rusdianto.
Lebih lanjut dikatakan Rusdianto, stakeholder pembuatan Tangga Lawu perlu mengetahui medan supaya bisa memutuskan pemilihan bahan. Ia menyebut di bawah pos 3 pendakian via Cemoro Kandang tidak memungkinkan dibuat trap-trapan dari bebatuan. Sebab, di kawasan itu sulit mencari bahan tersebut, dan dimungkinkan pula Tangga Lawu bakal terputus di beberapa titik bermedan sulit.
"Jika pemerintah membuat trap-trapan dari bebatuan, di jalur Cemoro Kandang jarang ditemui batu-batuan, maka dari itu, kami minta mereka mengecek langsung ke lokasi agar tau kondisi sebenarnnya," pungkasnya.
Sumber: https://solo.tribunnews.com/2022/06/25/juliyatmono-bakal-buat-tangga-di-jalur-pendakian-gunung-lawu-agl-jangan-gunakan-campuran-semen
Baca juga berita lain tentang:
Berita Karanganyar Terbaru, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Jalur Pendakian Gunung Lawu, Tangga Lawu, Karanganyar, Gunung Lawu, gunung lawu, pendaki gunung, pendaki hilang, pendaki gunung salak, pendaki gunung gede, cerita pendaki gunung, pendaki bahasa inggris, kata-kata pendaki, nama pendaki gunung,
Komentar
Posting Komentar